RPP paragraf Deduktif dan Induktif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XI/I
Alokasi waktu : 2 x 40 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Menulis: menggungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola deduktif dan induktif.
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif
C. INDIKATOR
1. Kognitif
a. proses
Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
Menemukan paragraf induktif dan deduktif
Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
Menentukan paragraf induktif dan deduktif
3. Afektif
a. Karakter
Tanggung jawab
kritis
disiplin
b. Keterampilan sosial
Berbahasa santun dan komunikatif
Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
Membantu teman yang mengalami kesulitan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Proses
Setelah membaca dan memahami ragam wacana tulis dengan
membaca intensif dan membaca nyaring, siswa secara berkelompok
diharapkan dapat;
1. Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama
pada paragraf2. Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
3. Menemukan paragraf induktif dan deduktif
Setelah
menemukan hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa secara
berkelompok diharapkan dapat;
- Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
- Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama Menentukan paragraf induktif dan deduktif
2. Psikomotor
Setelah menentukan dan memahami hasil pencapaian tujuan produk di atas, siswa secara mandiri diharapkan dapat:
3. Afektif
a. Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku yang meliputi sikap:
E. MATERI PEMBELAJARAN
Paragraf yang berpola deduktif dan induktif
Kalimat utama dan kalimat penjelas
Perbedaan deduktif dan induktif
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
Metode : Tanya jawab, pemodelan, penugasan, dan unjuk kerja
G. BAHAN DAN MEDIA
Wacana tulis (artikel)
LKS
Kertas HVS
ALAT
Spidol
Format evaluasi
Pedoman penilaian dan penskoran
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
Setelah menentukan dan memahami hasil pencapaian tujuan produk di atas, siswa secara mandiri diharapkan dapat:
- Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
3. Afektif
a. Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku yang meliputi sikap:
- tanggung jawab
- kritis
- disiplin
- Berbahasa santun dan komunikatif
- Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
- Membantu teman yang mengalami kesulitan
E. MATERI PEMBELAJARAN
Paragraf yang berpola deduktif dan induktif
Kalimat utama dan kalimat penjelas
Perbedaan deduktif dan induktif
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
Metode : Tanya jawab, pemodelan, penugasan, dan unjuk kerja
G. BAHAN DAN MEDIA
Wacana tulis (artikel)
LKS
Kertas HVS
ALAT
Spidol
Format evaluasi
Pedoman penilaian dan penskoran
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
No. | KEGIATAN |
Penilaian Pengamat
| |||
PERTEMUAN I (80 menit)
| 1 | 2 | 3 | 4 | |
A1 |
Kegiatan Awal
(15)
Tahap 1 (5 menit):
Pemancingan dengan mula-mula menanyakan
kesiapan belajar siswa, lalu menanyakan pengetahuan dan pengalaman siswa
tentang paragraf.
Tahap 2 (10 menit): Pengarahan dengan mula-mula
bertanya jawab tentang jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat
utamanya, kemudian diakhiri dengan penegasan guru tentang tujuan
pembelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran pada pertemuan
itu.
| ||||
B1 |
Kegiatan Inti (55 menit)
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan
pemahaman kepada siswa mengenai paragraf deduktif dan induktif, serta
perbedaan antara kalimat utama dan kalimat penjelas
| ||||
C1 |
Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa bersama guru merumuskan
kesimpulan umum atas semua butir pembelajaran yang telah dilaksanakan;
Siswa diminta menyampaikan kesan dan saran (jika ada) terhadap proses
pembelajaran yang baru selesai mereka ikuti;
Guru menugaskan
siswa untuk mencari artikel di media masa yang akan mereka identifikasi
paragraf deduktif dan induktif
|
I.
SUMBER PEMBELAJARAN
Wacana tulis
Materi Essensial MGMP Sekolah
Lembar Pegangan Guru
LKS 1 ; LKS 2
LP 1 ; LP 2
Silabus
J. EVALUASI DAN PENILAIAN
1. Evaluasi
b. Evaluasi Hasil:
dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas dan pengerjaan tes, dan pengamatan unjuk keterampilan (performance)
2. Penilaian
a. Jenis Tagihan Penilaian:
LKS 1 dan LP 1, LKS 2 dan LP 2, , LP 4, LP 5
Tugas Individu: menggunakan LKS 3 ; LP 3
b. Bentuk Instrumen Penilaian:
Uraian bebas
Jawaban singkat
Pilihan ganda
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/I
Standar Kompetensi : Membaca
Kompetensi Dasar : Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif
Pengertian
Paragraf
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1. Paragraf Deduktif
2. Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
4.
Paragraf Tersebar
LEMBAR PENILAIAN
Catatan : 0 = Sangat kurang 1 = kurang 2 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
Nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
Catatan : 0 = Sangat kurang 1
= kurang 2 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
Nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
Wacana tulis
Materi Essensial MGMP Sekolah
Lembar Pegangan Guru
LKS 1 ; LKS 2
LP 1 ; LP 2
Silabus
J. EVALUASI DAN PENILAIAN
1. Evaluasi
a. Evaluasi Proses:
dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta (siswa) dalam menggarap tugas, diskusi, kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta (siswa) dalam menggarap tugas, diskusi, kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas dan pengerjaan tes, dan pengamatan unjuk keterampilan (performance)
2. Penilaian
a. Jenis Tagihan Penilaian:
LKS 1 dan LP 1, LKS 2 dan LP 2, , LP 4, LP 5
Tugas Individu: menggunakan LKS 3 ; LP 3
b. Bentuk Instrumen Penilaian:
Uraian bebas
Jawaban singkat
Pilihan ganda
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/I
Standar Kompetensi : Membaca
Kompetensi Dasar : Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif
LEMBAR PEGANGAN GURU
(LPG)
Paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, “menulis di
samping” atau “tertulis di samping“) adalah Unit terkecil sebuah
karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat
penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf dikenal juga dengan nama lain
alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama
masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.
Syarat
sebuah paragraf di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting,
yakni :
1. Kalimat utama
Biasanya diletakkan pada awal paragraf,
tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf.
Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah
paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan
dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat
penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat
yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat
pokok suatu paragraf.
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1. Paragraf Deduktif
Paragraf dimulai
dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti
dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat
utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir
deduktif, dari yang umum ke yang khusus.
Dengan cara menempatkan
gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok
tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa
disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal
paragraf.
2. Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Pada paragraf ini kalimat topik
ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat
terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan
ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya
paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama,
berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun
paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk
narasi atau deskripsi.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, yudi
(dkk). 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat
PerbukuanLEMBAR PENILAIAN
LP 1 : KOGNITIF PROSES
Pedoman Penskoran LKS
1
No | Komponen | Deskriptor | Skor | Bobot | Skor x Bobot | Catatan |
1 |
.Menemukan kalimat utama dan kalimat penjelas
dalam paragraf
| a .Dapat menemukan kalimat utama dan
kalimat penjelas
pada semua paragraf.
b.Hanya dapat menemukan kalimat utama dan
kalimat penjelas pada beberapa paragraf .
c.Tidak dapat
menemukan
kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf.
| 2 1 0 | 5 | ||
2 | Menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif | a.Dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan
induktif pada semua paragraf b.Hanya dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada beberapa paragraf . c.Tidak dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada semua paragraph | 2 1 0 | 5 | ||
Jumlah |
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
Nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
LP 2 : KOGNITIF PRODUK
Pedoman
Penskoran LKS 2
No | Komponen | Deskriptor | Skor | Bobot | Skor x Bobot | Catatan |
1 | Menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf | a.Dapat menentukan kalimat utama
dan kalimat penjelas pada semua paragraf b.Hanya dapat menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas pada beberapa paragraf . c.Tidak dapat menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf. | 2 1 0 | 5 | ||
2 | Menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif | a.Dapat menentukan
paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada semua paragraf b.Hanya dapat menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada beberapa paragraf . c.Tidak dapat menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif pada semua paragraf | 2 1 0 | 5 | ||
Jumlah |
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
Nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
LP
3 =PSIKOMOTOR
Pedoman Penskoran LKS 3
No | Komponen | Deskriptor | Skor | Bobot | Skor x Bobot | Catatan |
1 | Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif | a.Dapat
menjelaskan dengan sangat jelas dengan bahasa yang efektif dan santun. b.Dapat menjelaskan, namun dengan terbata-bata. c.Tidak dapat menjelaskan apa-apa. | 3 2 0 | 5 | ||
Jumlah |
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
Nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
LP 4 = Afektif : Perilaku
Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku
berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik
B = memuaskan
C = Cukup baik D = kurang baik
No. | Rincian tugas kinerja | Memerlukan perbaikan (D) | Menunjukkan kemajuan (C) | Memuaskan (B) | Sangat baik (A) |
1 | Tanggung jawab | ||||
2 | Kritis | ||||
3 | Disiplin |
Hari/Tanggal :
Guru/Pengamat
(…………………..)
LP 5 =
Afektif : Perilaku Keterampilan Sosial
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik B = memuaskan
C = Cukup baik D = kurang baik
No. | Rincian tugas kinerja | Memerlukan perbaikan (D) | Menunjukkan kemajuan (C) | Memuaskan (B) | Sangat baik (A) |
1 | Berbahasa santun dan komunikatif | ||||
2 | Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok | ||||
3 | Membantu teman yang kesulitan |
Hari/Tanggal :
Guru/Pengamat
(…………………..)
MEDIA
PEMBELAJARAN
Efek Rumah Kaca
Segala
sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian
besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika mengenai permukaan bumi, energi berubah dari
cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan
menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari
panas ini sebagi radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida
dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
bumi. Akibatnya panas akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut
terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi
terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam
rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsenterasi gas-gas ini di
atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala mahkluk
hidup yang ada di bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat
dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15˚C (59˚F), bumi sebenarnya
telah lebih panas 33˚C (59˚F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu
bumi hanya -18˚C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi).
Akibatnya jumlah gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer,
pemanasan global menjadi akibatnya.
Kenaikan suhu global diperkirakan
akan menyebabkan perubahan-perubahan.misalnya naiknya permukaan air
laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global
yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan
punahnya berbagai jenis hewan
Beberapa hal yang masih diragukan para
ilmuwan adalah jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa
depan dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi
tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga
saat ini masih terjadi perbedaan politik dan publik di dunia mengenai
tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan
pemanasan lebih lanjut. Sebagian besar Negara-negara di dunia telah
menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca
Guru Pamong Mahasiswa KKP
HARLINA, S.Pd A R I S
NIP 197605292007012012 A1D1 07 105
Mengetahui,
Kepala SMA Kartika VII-2 Kendari
Drs. H. NP. DAHLAN